Ketapang – Bupati Ketapang Alexander Wilyo bersama Wakilnya Jamhuri Amir menargetkan 100 persen Desa di Kabupaten Ketapang berstatus Open Defecation Free (ODF) dalam lima (5) tahun kepemimpinannya.
Hal tersebut disampaikan Bupati Ketapang saat menghadiri peluncuran Desa ODF dan peresmian Puskesmas Pembantu Integrasi Layanan Primer (Pustu ILP) di Desa Lembah Hijau 2 Kecamatan Nanga Tayap, Jumat sore (9/5/2025).
“Target saya, lima tahun mendatang desa berstatus ODF mencapai 100 persen. Ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Ketapang dan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing,” katanya dalam keterangan tertulis.
Kunjungan kerja Bupati disambut hangat dengan penampilan budaya etnis Flores (Flobamora) dan pencak silat setia hati Terate (PSHT) yang menunjukkan kekayaan keberagaman Kabupaten Ketapang.
Alexander Wilyo dalam sambutannya menyampaikan bahwa deklarasi tiga pilar STBM sebagai komitmen nyata terhadap Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
Menurutnya, Deklarasi tersebut menjadi landasan bagi peluncuran Desa Lembah Hijau 2 sebagai Desa ODF, yang artinya desa ini telah berhasil bebas dari praktik buang air besar sembarangan (BABS).
“Keberhasilan ini merupakan buah dari kerja keras dan kesadaran seluruh warga desa,” ujarnya.
Selain itu, keberadaan Pustu ILP diharapkan dapat memperkuat upaya peningkatan kesehatan masyarakat, yakni dengan adanya layanan kesehatan yang komprehensif dan terintegrasi di tingkat desa.
“Adanya Pustu ILP ini, semoga akses layanan kesehatan yang berkualitas menjadi lebih mudah dijangkau dan adanya program kesehatan ibu dan anak, imunisasi, hingga pencegahan dan pengendalian penyakit,” lanjutnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang menyampaikan seluruh masyarakat atas pencapaian luar biasa. Bupati Ketapang juga menuturkan bahwa semoga desa-desa lain dapat mencontoh desa yang sudah berstatus ODF.
“Semoga ini dapat menjadi contoh bagi desa lainya. Status ODF merupakan syarat penting menuju desa mandiri dan maju, di mana kemajuan sebuah desa tidak hanya dilihat dari aspek ekonomi, tetapi juga dari kualitas kesehatan dan lingkungan,” ucapnya.
Selanjutnya, Alexander Wilyo juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam pembangunan Kabupaten Ketapang.
“Saya mengajak semua pihak, termasuk pengusaha-pengusaha asli Ketapang, untuk bersama-sama membangun daerah kita tercinta,” pungkasnya.